Deret Berkala Jumlah Penduduk
Miskin di Indonesia Menurut Daerah (Kota- Desa) Sejak Tahun 2000-2008 dan Peramalan
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Sampai Tahun 2011
Eneng Irma
Helmalia (1306044)
Jurnal
Statistika dan Probabilitas
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga
Garut 44151 Indonesia
Abstrak – Makalah ini
akan membahas tentang cara penyajian data deret berkala dan peramalan dengan Deret waktu dimana
deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu
periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat
kronologis, artinya data harus memiliki periode waktu yang berurutan. Metode
ini juga memudahkan untuk mengolah data yang berbeda-beda supaya lebih mudah
dimengerti .
Kata Kunci – data penduduk miskin, trend, linear,
kuadrat, eksponen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Deret waktu (time series) dapat digunakan oleh suatu manajemen sebagai landasan
untuk membuat keputusan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Karena biasanya kejadian di masa yang lalu akan berlanjut di masa yang akan
datang.
Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu
periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat
kronologis, artinya data harus memiliki periode waktu yang berurutan.
Pengertian peramalan (forecasting) :
adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan
menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa
bentuk model matematis.
Yang akan dibahas kali ini adalah
mengenai data jumlah Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Menurut Daerah (Kota- Desa) Pada
tahun 2000-2008 dan Tahun yang di ramalkan sampai 2011.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian Deret waktu
Deret waktu adalah kumpulan data-data yang
merupakan data historis dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dapat
dijadikan deret waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus memiliki
periode waktu yang berurutan.
2.2
Pengertian Miskin
Miskin
adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami kekurangan atau tidak mampu
memenuhi tingkat hidup yang paling rendah serta tidak mampu mencapai tingkat
minimal dari tujuan‑tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut
dapat berupa konsumsi, kebebasan, hak mendapatkan sesuatu, menikmati hidup dan
lain‑lain (Husen, 1993).
2.3 Trend
Linier
Sering kali
data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati garis lurus. Deret
waktu seperti inilah yang termasuk dalam trend linier. Persamaan trend linier adalah sebagai
berikut: Yt = a + bt.
2.4
Trend
Kuadratis
Jika trend linier merupakan deret waktu yang berupa garis lurus, maka trend
kuadratik merupakan deret waktu dengan data berupa garis parabola.
Persamaan untuk trend kuadratik adalah: Yt = a + bt + ct2
2.5 Trend Eksponensial
Untuk
mengukur sebuah deret waktu yang mengalami kenaikan atau penurunan yang cepat
maka digunakan metode trend eksponensial. Dalam metode ini digunakan
persamaan: Yt = a . bt
Tetapi dalam
melakukan perhitungannya, persamaan di atas dapat diubah dalam bentuk semi log
sehingga memudahkan untuk mencari nilai a
dan b.
BAB III
URAIAN
PENELITIAN
3.1 Tahap data yang di tentukan
Dari data-data Jumlah Penduduk
Miskin di Indonesia Menurut Daerah (Kota- Desa) Pada tahun 2000-2008 atau
dari tahun terakhir, dapat di lihat dalam tabel di bawah ini :
3.2 Trend Linear
Untuk mencari persamaan Least
Square, maka diperlukan nilai-nilai seperti pada tabel di bawah ini yang
diperoleh dari rumus berikut:
a = ∑Y / n =333,93 / 9 = 37,10333333
b = ∑XY / ∑X2 = -15,55/ 60 = -0,25917X
YLinear = 37,10333333 + (-0,25917X)
ELinear = (Y-Ylinear)2
3.3 Trend
Kuadratis
Untuk mencari persamaan trend
kuadrat, maka diperlukan nilai-nilai seperti pada tabel di bawah ini.
EKuadrat = (Y-YKuadrat)2
Y = a + bX + cX2
Koefisien a, b, dan c dicari dengan rumus sebagai berikut:
a. ∑Y.∑X4 - ∑X2Y. ∑X2
|
|||
n.(∑X4) – (∑X2)2
|
|||
= 333.93(708) – 2233.39(60)
|
|||
9(708) - 602
|
|||
= 236422 – 134003
|
|||
6372 – 3600
|
|||
= 102419
|
|||
2772
|
|||
= 36.94771
|
|||
b = åXY/åX2 = -15.55 / 60 = -0.25916
c. n.∑X2Y - ∑X2. ∑Y
|
||
n.(∑X4) – (∑X2)2
|
||
= 9(2233.39) – 60(333.93)
|
||
9(708) - 602
|
||
= 20100.51 – 20035.8
|
||
6372 – 3600
|
||
= 62.71
|
||
2772
|
||
= 0.023344
|
||
YKuadrat = 36.94771+ (-0,259166667X) + (0.023344X2)
3.4 Trend
Eksponensial
Persamaan eksponensial dinyatakan dalam
bentuk variabel waktu (X) dinyatakan sebagai pangkat. Untuk mencari nilai a,
dan b dari data Y dan X, digunakan rumus sebagai berikut :
Y’ = a.bX
a = Invers [ ∑logY ] atau a = 10 ^ [ ∑logY ]
[ n
] [ n
]
= 10 ^ [ 14.121901 ]
[ 9
]
= 10 ^ [1.569 ]
= 37.077
|
b = Invers [ ∑XlogY ] atau a = 10 ^ [ ∑XlogY ] [ ∑X2
] [ ∑X2
]
= 10 ^ [ -0.1852579 ]
[ 9 ]
= 10 ^ [-0.021]
= 0.954
|
y Eksponensial = 37.077 (0.954 X)
3.5 Memilih
Trend Terbaik
Berikut ini
merupakan hasil dari perhitungan ketiga trend:
Jadi, Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Menurut Daerah
(Kota- Desa) Pada tahun 2000-2008 ada di diperkirakan 300.82667 yang merupakn hasil dari
pendekatan berdasarkan trend ekponensial Y2011.
Dan berikut ini hasil dari peramalan yang di lakukan dari tahun 2000-2011
:
BAB IV KESIMPULAN
Peramalan yang diberikan oleh
metode-metode yang telah disediakan dari Materi Kuliah cukup baik, itu
menunjukkan bahwa metode metode ini merupakan metode yang lebih teliti sehingga
sering digunakan untuk menghitung data berkala. Dan untuk tahun 2011 , data jumlah Jumlah Penduduk
Miskin di Indonesia Menurut Daerah (Kota- Desa) Pada tahun 2000-2008 dan Tahun
yang di ramalkan sampai 2011 adalah sekitar
31.374.
Berikut
Tahun yang di ramalkan :
DAFTAR PUSTAKA
Persentasi bab 6_mhs (DERET BERKALA DAN PERAMALAN )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar